MANAJEMEN INDUSTRI
LAPORAN HASIL OBSERVASI
PT. CAHAYA SAKTI MOTOR
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Industri yang diampu
Oleh Drs. Bambang
Prawiro, M.M.
Disusun oleh :
Linda Fitri
Andriyani K2513040
Nur Aziz Masykuri K2513050
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
observasi bengkel di PT Cahaya Sakti Motor dengan baik dan lancar.
Adapun laporan observasi bengkel ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan laporan ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki laporan observasi bengkel ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari laporan observasi bengkel ini
dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap
pembaca.
Surakarta , Mei 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN
SAMPUL .............................................................................. i
KATA
PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR
ISI
............................................................................................. iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Tujuan .............................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN
- Profil Bengkel
Secara Umum ....................................................... 3
1.
Alasan berdirinya
bengkel ...................................................... 3
2.
Alamat dan denah
bengkel ..................................................... 3
3.
Visi dan misi
bengkel ............................................................. 4
4.
Sejarah berdirinya
bengkel ..................................................... 4
5.
Tenaga kerja awal
................................................................... 6
- Manajemen
Bengkel ..................................................................... 6
1.
Gambaran umum
bengkel ...................................................... 6
2.
Struktur organisasi
................................................................. 6
3.
Job discription
........................................................................ 7
4.
Jumlah karyawan
................................................................... 7
- Kondisi Umum
Bengkel ............................................................. 8
1.
Fasilitas bengkel
................................................................... 8
2.
5 program bersih
bengkel ..................................................... 8
- Lay Out
Bengkel ....................................................................... 9
- Beberapa
Kendala/Persoalan Yang Muncul .............................. 10
- Keselamatan
dan Kesehatan Kerja ............................................ 11
1.
Pengertian
keselamatan dan kesehatan kerja ....................... 11
2.
Tujuan keselamatan
dan kesehatan kerja ............................ 11
3.
K 3 PT Cahaya Sakti
Motor ................................................ 12
- Perawatan
Peralatan Bengkel .................................................... 12
- Pengelolaan
Limbah ................................................................. 13
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 15
B. Saran .............................................................................................. 15
Daftar
…………………………………………………………………… 15
Daftar
pustaka……………………………………………………………. 18
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembelajaran di dalam kampus hanya terbatas pada pemahaman teori
dan apalikasi yang terbatas pada pemahaman global dalam sebuah proses
perencanaan yang baik tanpa melihat kendala-kendala di lapangan, pada kenyataan
proses alur kerja. Proses perencanaan tidaklah selalu sama dengan teori yang
didapat di bangku kuliah, ada tahapan-tahapan yang harus dilalui terlebih dulu
dalam proses tersebut. Salah satu strategi dasar pembangunan pendidikan adalah
peningkatan mutu pendidikan, mutu pendidikan harus selalu ditingkatkan seiring
perkembangan dunia global dan salah satu upaya untuk mencapai mutu yang baik
diperlukan strategi perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan bengkel yang
bermutu pula. Perencanaan (planing) sangatlah penting karena disini
semua cetak biri (blue print) tentang masa depan bengkel ditulis
dalam sebuah gambaran mini sehingga deskripsi tentang bengkel bisa tergambar
dengan jelas. Hal ini memudahkan bagi pemilik bengkel untuk mengembangkan,
menjalankan, dan membuat strategi-strategi baru guna meningkatkan kualitas
bengkel tersebut.
Untuk melakukan langkah-langkah strategi di atas, harus
mempertimbangkan dan melibatkan baik secara langsung maupun tidak langsung
unsur-unsur terkait, antara lain: unsur pengelola (institusi), unsur
pelaku (peserta praktik), unsur pengguna (masyarakat) unsur pendukung (Pemerintah/orang
tua). Unsur penelola disini yang dimaksut adalah unsure pemilik institusi
bengkel tersebut, unsur ini dianggap penting karena pihak inilah yang menjadi
penyebab utama berdirinya bengkel, tanpa unsur ini maka mustahil bengkel akan ada.
Unsur pelaku praktik adalah peserta didik yang berasal dari kampus
maupun sekolah kejuruan. Peserta didik ini sengaja diutus guna belajar lebih
dalam tentang bagaimana kondisi real di lapangan untuk menyesuaikan dengan teori yang di dapatkan di sekolah
dengan dunia kerja. Unsur yang tak
kalah pentingnya adalah
pemerintah dan orang tua, pemerintah berfungsi sebagai penyedia bantuan berupa
tenaga kependidikan, pegawai kependidikan, serta sarana dan prasana yang
dibutuhkan dalam proses belajar mengajar, serta pembuat kebijakan yang
menghubungkan antara dunia pendidikan dan dunia industry, masyarat
sebagai pendukung untuk kegiatan kontrol dalam pelaksanaan belajar mengajar dan
proses praktik di dunia industri.
Untuk langkah-langkah strategis perencanaan bengkel harus memperhatikan
hal-hal berikut:
1. Kebutuhan/tuntutan pasar
(demand driven).
2. Standar kompetensi yang harus
dicapai.
3. Komponen pendukung pencapaian
standar kompetensi.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil bengkel secara
umum?
2. Bagaimana kondisi bengkel secara umum?
3. Bagaimana desain lay-out bengkel?
4. Bagaimana struktur organisasi bengkel?
5. Berapa jumlah karyawan bengkel?
6. Bagaimana maintenance peralatan bengkel?
7. Bagaimana keselamatan kerja bengkel?
8. Apa saja fasilitas bengkel?
2. Bagaimana kondisi bengkel secara umum?
3. Bagaimana desain lay-out bengkel?
4. Bagaimana struktur organisasi bengkel?
5. Berapa jumlah karyawan bengkel?
6. Bagaimana maintenance peralatan bengkel?
7. Bagaimana keselamatan kerja bengkel?
8. Apa saja fasilitas bengkel?
C. Tujuan
1 1. Agar mahasiswa dapat mengetahui manajemen bengkel.
2. Agar mahasiswa dapat merencanakan penyelanggaraan bengkel.
3. Agar mahasiswa dapat mengelola bengkel.
4. Agar mahasiswa dapat mengembangkan bengkel.
5. Agar mahasiswa dapat mengetahu cara maintenance alat-alat bengkel.
6. Agar mahasiswa dapat mengetahui keselamatan kerja saat berada di bengkel.
2. Agar mahasiswa dapat merencanakan penyelanggaraan bengkel.
3. Agar mahasiswa dapat mengelola bengkel.
4. Agar mahasiswa dapat mengembangkan bengkel.
5. Agar mahasiswa dapat mengetahu cara maintenance alat-alat bengkel.
6. Agar mahasiswa dapat mengetahui keselamatan kerja saat berada di bengkel.
BAB
II
PEMBAHASAN
PT. Cahaya Sakti Motor cabang
Pajang adalah bengkel resmi Honda yang
beralamat di Jl. Dr. Rajiman No.657, Surakarta, Jawa Tengah. Bengkel ini
merupakan salah satu cabang bengkel dari 7 bengkel lainnya. Sedangkan pusat
bengkel berada di Jalan Yos Sudarso.
PT. Cahaya Sakti Motor cabang
Pajang berdiri sejak tahun 2005
dengan proses yang sangat lama hingga sekarang bengkel tersebut sekarang
memiliki jumlah karyawan keseluruhan 22 orang. Yakni terdiri dari 10 orang pada
bagian bengkel dan 12 orang pada bagian AHAS. Disini diterangkan bahwa bagian
bengkel adalah bagian yang mengurus tentang manajemen bengkel meliputi,
manajemen keuangan, manajemen pemasaran, serta hubungan antara bengkel cabang
dengan bengkel pusat, dll. Sedangkan bagian AHAS adalah bagian yang mengurus
perawatan sepeda motor, pengecekan produk sebelum dikirim ke konsumen, dll.
Adapun data-data yang diperoleh
selama hasil dari kegiatan penelitian adalah sebagai berikut:
A.
Profil
Bengkel Secara Umum
1.
Alasan berdirinya bengkel
PT. Cahaya Sakti Motor berdiri tahun 2005. Alasan berdirinya bengkel
adalah murni untuk kegiatan usaha. Jenis usaha yang dijalankan bengkel tersebut
2 yakni, H1 (dealer penjualan) dan H2 (repair and service). Dan sekarang bengkel
tersebut ingin menambah H3 dengan mengusulkan ke AHM.
2.
Alamat dan denah bengkel
Lokasi
PT. Cahaya Sakti Motor cabang Pajang berada
di Jl. Dr. Rajiman No.657
3.
Visi dan misi bengkel
a.
Visi
“Menjadi salah satu
dealer dan bengkel resmi HONDA terbesar dan terpercaya diseluruh pulau Jawa”
b.
Misi
1)
Harga bersaing dan kualitas produk yang terjamin.
2)
Mengutamakan pelayanan terbaik pada konsumen.
3)
Memberikan keuntungan bagi owner dan memenuhi standart
kesejahteraan pada karyawan.
4.
Sejarah berdirinya bengkel
PT. Cahaya Sakti Motor
berdiri pada tahun 2004 sesuai dengan akte perndirian PT yang disahkan
tertanggal 01 Oktober 2004 No. 5 yang lebih dikenal dengan nama Cahaya Sakti
Motor yaitu sebuah usaha yang di awali di bidang jual beli motor bekas yang
berdiri pada 12 Juli 1991. Selaku owner / pemilik Ir. Chandra Kurniawan
kemudian mengembangkan sayap menjadi dealer Y pada tahun 1991 dengan lokasi di
Jl. Yos Sudarso No. 270-272, kemudian membuka outlet di Karanganyar pada tahun
1995 yang kemudian disusul dengan dibukanya dealer S di Sukoharjo dengan pada
tahun 1995.
Kemudian pada tahun 1997
Cahaya Sakti Motor mengundurkan diri dari Y dan S, Ir. Chandra Kurniawan selaku
owner memutuskan untuk focus memilih merk satu merk sepeda motor yang
dipasarkan yang lebih terkenal dan mempunyai prospek penjualan yang paling baik
diantara merk sepeda motor yang lainnya. Maka beliau memilih bergabung dengan
dealer HONDA yang beralamat di Jl. Yos Sudarso 270 Solo, sedangkan dealer yang
berlokasi di Sukoharjo dan Karanganyar dibuka untuk dealer jual beli motor
bekas. Maka dari hasil kerja keras mulai dibuka outlet HONDA.:
Yang pertama di Jl. Yos
Sudarso No. 280 Solo pada tahun 2000 yang pada saat itu mempunyai mekanik
berjumlah 15 orang dan rata-rata unit entry hanya 2 unit/Mekanik/Hr dan saat
ini cabang di Solo 280 sudah mempunyai 2 pos Honda yang berlokasi di Telukan
dan Colomadu. Pada tahun 2003 dibukalah dibukalah outlet Honda di Jl. Lawu No.
460 Karanganyar dan di Jl. Mayjend Sutoyo No. 67 B Yogyakarta. Saat ini cabang
di Karangnyar sudah mempunyai 1 pos Honda yang berlokasi di Kebakramat.
Pada tahun 2005 di buka
outlet Honda di Karangpandan, yang kemudian pada tahun 2008 pindah ke gedung yang
baru beralamatkan di Jl. Lawu No. 215 Karangpandan yang mempunyai pos Honda
berlokasi di Matesih dan pada tahun yang sama juga di buka outlet Honda di Jl.
PB Sudirman No. 100 Ngawi yang saat ini sudah mempunyai pos Honda yang
berlokasi di Kerten dan pada tahun yang sama membuka outlet lagi di Jl.
Kusumanegara No. 66 Yogyakarta.
Pada tahun 2006 dibuka
outlet Honda di Jl. Rajiman Solo, yang pada bulan Maret 2009 pindah ke gedung
yang baru beralamatkan di Jl Rajiman No. 657. Namun untuk perijinan H23 belum ada
SK dari AHM.
Pada tahun 2007 di buka
outlet Honda di Jl. Raya Caruban – Ngawi No. 36 Karangjati, Ngawi.
5.
Tenaga kerja awal
Tenaga awal berdirinya bengkel
ini adalah 10 orang. Hingga saat ini total karyawan mencapai 22 orang. Tenaga
kerja yang di dapat merupakan pilihan dari PT. Cahaya Sakti Motor Pusat.
B.
Manajemen Bengkel
1. Gambaran umum bengkel
Cahaya Sakti Motor yang
terletak di Jalan Dr Rajiman No.657, Surakarta, Jawa Tengah
merupakan dealer (penjualan motor baru) dan juga bengkel service (ahass). H1 yaitu
berupa penjualan motor baru dan H2 yaitu Ahass atau perawatan/servis/maintenance.
2. Struktur organisasi
|

|




|
|
|
|
|
|
|
|
|

![]() |
3. Job description
a. Owner/pic outlet :
Sebagai pemilik bengkel.
b. Kepala bengkel :
Kepala bengkel bertanggung jawab secara
penuh terhadap kegiatan yang terjadi pada benkel termasuk kegiatan
administrasi. Kepala bengkel bertanggung jawab kepada kepala cabang. Kepala
bengkel juga bertanggung jawab terhadap kuantitas penjualan jasa bengkel, spare
parts dan bahan.
c.
Kepala mekanik :
Kepala mekanik bertanggung
jawab penuh terhadap kegiatan repair and service pada bengkel.
d.
Front Desk
Front desk bertugas
untuk menyambut dan memberikan informasi kepada customer yang dating ke
bengkel.
e.
Part counter
Part counter bertugas
untuk melayani bagian pembelian motor baru.
f.
Mekanik
Mekanik dalam
pelaksanaannya tugasnya bertanggung jawab kepada kepala bengkel. Mekanik
bertugas melakukan perbaikan dan perawatan terhadap unit kendaraan customer.
g.
PDI
Bertugas mengecek,
memasang akki, dan test drive pada sepeda motor yang akan dikirim ke konsumen.
4.
Jumlah karyawan
Jumlah karyawan pada PT Cahaya Sakti Motor adalah 10
orang pada bagian dealer/ jual beli produk dan 12 orang pada Ahass atau
bagian repair and service. Sehingga jumlah keseluruhan karyawan adalah 22 orang. Selain
itu ada pula orang luar(warga dekat PT Cahaya Sakti Motor) yang ditugaskan
sebagai penjaga malam bengkel tersebut.
C.
Kondisi
Umum Bengkel
1. Fasilitas bengkel
Fasilitas yang dimiliki bengkel berupa cuci motor gratis yang
terletak di depan bengkel, kemudian televisi LED yang terletak di depan ruang
tunggu, sebuah lemari es serta minumannya yang di gratiskan bagi customer,dan
dua buah mobil pengangkut barang.
2.
5 Program Bersih Bengkel
a. Bersih pakaian
Setiap karyawan harus memakai
pakaian seragam/wearpack dalam keadaan bersih.
b. Bersih penampilan diri
Setiap karyawan harus
bertanggung jawab atas kebersihan penampilan dan dirinya sendiri.
c. Bersih peralatan
Setelah menggunakan peralatan
bengkel, karyawan bertanggung jawab untuk membersihkan kembali dan menjaga
kebersihannya.
d. Bersih ruang kerja
Setiap karyawan harus
bertanggung jawab atas kebersihan bagia ruang kerjanya masing-masing.
e. Bersih hasil kerja
Setiap karyawan bertanggung
jawab atas kebersihan kendaraan yang diservisnya, di sediakan juga cuci gratis
jika customer menghendaki.
D.
Layout Bengkel
Keterangan :
1.
Tempat cuci motor
2.
Showroom 1
3.
Front desk
4.
Ruang kepala bengkel dan petugas IT
5.
Mushola
6.
Kamar mandi
7.
Gudang motor dan quality control
8.
Showroom 2
9.
Ruang tamu
10. Kasir
11. Bengkel
12. Gudang spare part
13. Ruang alat khusus
14. Parkir
15. Ruang tunngu
16. Pintu gerbang
E.
Beberapa Kendala/Masalah yang Muncul
1.
Man
Tidak ada kendala pada bagian tenaga kerja karena tenaga kerja
yaitu mekanik yang di salurkan dari bengkel pusat merupakan ternaga kerja yang
professional, terlatih serta bersertifikat.
2.
Material
Untuk alat-alat yang digunakan untuk perawatan/mantainance/service
sudah cukup lengkap, akan tetapi untuk penggantian spare part belum lengkap
sehingga harus mengambil dahulu dari bengkel pusat.
3.
Money
Tidak ada hambatan dalam hal keuangan. Karena sudah dipenuhi oleh
pusat, missal untuk uang makan dan biaya perawatan/maintenance bengkel dan
alat-alat bengkel.
4. Fasilitas
Fasilitasnya belum terlalu lengkap karena merupakan bengkel baru.
Seperti belum adanya air conditioning (A/C), minuman dan makanan gratis bagi
costumer dan kantin.
5.
Upaya jalan keluarnya
Spare part harus mengambil dari bengkel pusat terlebih dahulu
sebagai persiapan jika ada costumer service yang memerlukan penggantian spare
part. Untuk saat ini terdapat pegawai yang khusus menyediakan makanan bagi
karyawan sebagai ganti kantin.
1.
Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja
Safe adalah aman atau selamat.
Safety menurut kamus adalah mutu suatu
keadaan aman atau kebebasan dari bahaya dan kecelakaan. Keselamatan kerja atau
safety adalah suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman
bebas dari kecelakaan Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang
tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian,
baik harta maupun jiwa manusia. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi
dalam hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja.
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik
jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada
kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.
2.
Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan
kerja adalah:
a.
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
b.
Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu
pekerjaan.
c.
Mencegah/ mengurangi kematian.
d.
Mencegah/mengurangi cacat tetap.
e.
Mengamankan material, konstruksi, pemakaian,
pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain
sebagainya.
f.
Meningkatkan produktivitas kerja tanpa
memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan produktifnya.
g.
Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat
dan sumbersumber produksi lainnya.
h.
Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih,
nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.
i.
Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan
produksi industri serta pembangunan.
3.
Keselamatan dan kesehatan kerja PT Cahaya
Sakti Motor
Keselamatan dan kesehatan kerja PT Cahaya
Sakti Motor cabang Pajang sudah terjamin dan hampir semua lengkap. Dari proses
observasi kemarin dapat ditemukan beberapa hal yang mengatakan bahwa K 3 di
bengkel tersebut diutamakan. Hal-hal tersebut antara lain:
a. Penggunaan
pakaian pengaman/wearpack pada bagian ahass.
b. Penggunaan
rompi khusus dari AHM.
c. Penggunaan
sepatu safety.
d. Melaksanakan
5 program bersih bengkel
e. Terdapat
rambu-rambu peringatan di berbagai tempat tertentu.
f. Pencahayaan
yang cukup.
g. Ventilasi
udara cukup yang dibantu dengan adanya kipas angin di area kerja mekanik.
G.
Peralatan
Perawatan Bengkel
Perawatan peralatan pada PT Cahaya Sakti
motor khususnya pada bagian ahass terbilang sudah memadai. Hal tersebut dapat
dilihat dari tersedianya tempat alat yang tersusun rapi. Seorang mekanik
mendapatkan fasilitas tersebut dan bertanggung jawab penuh terhadap alat-alat
meliputi kelengkapan, kebersihan, serta keadaan alat tersebut. Adapula tempat
khusus untuk alat-alat khusus (SST).
Selain itu juga terdapat instalasi angin dari
kompresor ke area kerja mekanik yang terpasang rapi menempel didinding dan
dibungkus dengan pipa paralon. Selang yang digunakan juga berstandart SNI.
Sedangkan kebersihan alat serta area kerja
mekanik akan selalu terjaga sebab PT Cahaya Sakti Motor mengedepankan 5 program
bersih bengkel.
H.
Pengolahan
Limbah
Ada beberapa cara pengolahan limbah pada PT
Cahaya Sakti Motor antara lain:
1. Sistem
drainase bengkel
Bengkel
yang baik adalah bengkel yang lantainya terbuat dari plaster/ keramik/ semen.
Ini bertujuan agar tumpahan oli bekas, bahan bakar, dan zat berbahaya lainya
tidak mencemari tanah. Drainase bengkel wajib terpisah dari drainase air hujan,
karena jika disatukan oli bekas yang tercecer dapat terbawa air hujan menuju
selokan dan mencemari lingkungan.
Fungsi
drainase bengkel adalah:
a. Mengalokasi
tumpahan atau ceceran oli bekas, bahan bakar, dan zat berbahaya lainnya.
b. Sebgaia
saluran penbuangan air pada saat pembersihan lantai.
c. Saluran
untuk pembuangan air bekas pencucian alat-alat bengkel.
2. Bak
penampung oli bekas
Untuk
mencegah adanya tumpahan atau tetesan oli bekas di lantai, maka diperlukan bak-
bak penampung oli bekas. Bak penampung dapat terbuat dari plastik maupun kaleng
bekas.
3. Pengumpulan
limbah
Pengelolaan
limbah bengkel yang benar dan efisien adalah dengan memisahkan jenis limbah
mulai sejak awal. Pastikan limbah tidak tecampur dalam satu wadah. Dalam
bengkel otomotif ada beberapa limbah yang dapat kita pisah, misalnya: limbah
dari konsumen, kain majun, dan serbuk kayu pembersih lantai, sparepart bekas,
oli bekas, oli limbah di bak pemisah oli dan minyak sisa pencucian peralatan
bengkel.
4. Pembuangan
dan penjualan limbah bengkel dan oli bekas
Limbah
bengkel tidak semuanya bisa didaur ulang dan wajib dibuang. Untuk limbah yang
bisa didaur ulang seperti komponen bekas dan oli bekas, wajib diberi tempat
khusus yang terlindung dari hujan dan sengatan sinar matahari.
Pengumpulan oli bekas dan sparepart bekas
tidak boleh dari 6 bulan, jadi sebisa mungkin untuk dijual secara periodik ke
pengepul limbah bengkel.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil observasi dan penulisan diatas
maka dapat disimpulkan bahwa PT Cahaya Sakti Motor cabang Pajang yang beralamat
di Jl. Dr. Rajiman No.657,
Surakarta, Jawa Tengah merupakan sebuah bengkel yang mengutamakan
kepuasan konsumen, kesejahteraan pekerja/pegawai, dan berambisi untuk menjadi
bengkel resmi HONDA terbesar di Surakarta.
Keselamatan dan kesehatan kerja di PT Cahaya
Sakti Motor juga diutamakan hanya saja untuk saat ini belum maksimal, sebab
bengkel tersebut belum lama berdiri.
Manajemen Bengkel sangat penting dalam
kegiatan bengkel, karena dengan Manajemen Bengkel penggerakan kegiatan
perbengkelan akan menjadi tertata dan berjalan dengan lancar. Penggerakan kegiatan
perbengkelan ini meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan juga pengawasan.
B.
SARAN
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang
sangat bermanfaat dan dapat membantu manajemen PT Cahaya
Sakti Motor untuk
masa yang akan datang, yaitu :
1.
Memperluas bangunan yang
ada dengan mengajukan permintaan dan kepada AHM.
2.
Menambah jenis usaha- usaha
lain sehingga PT Cahaya Sakti Motor cabang Pajang menjadi lebih berkembang
lagi.
3.
Memberikan fasilitas lain
seperti minum gratis kepada konsumen yang akan membeli produk atau repair and
service.
4.
Memberikan pengolahan
limbah yang lebih.
LAMPIRAN
Gambar
observasi di PT Cahaya Sakti Motor
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, TEKNIK MERAWAT MOBIL LENGKAP. Irama Widya Bandung. 2002. Termo, TEKNIK KENDARAAN RINGAN. 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar